Puji syukur kita ucapkan kepada
tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Hya, Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Ibu A. Dian Windarwati.,S.Gz.,MM Disadari
bahwa Makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan
yang bersifat membangun demi kesempurnaanya.
Semoga
Makalah ini bermanfaat.
Makassar,
….……..20…
Penulis
DARTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................ 1
DAFTAR
ISI....................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................. 3
A.
Latar
Belakang................................................................................... 4
B.
Rumusan
Masalah............................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 5
A.
Pengertian
Sistem Informasi Akutansi......................................... 5
B.
Model
Sistem Informasi Akutansi.................................................. 9
C.
Karakteristik Sistem Informasi Akutansi....................................... 15
D.
Peranan
Sistem Informasi Akutansi.............................................. 19
E.
Golongan
Pemakai Sistem Informasi............................................ 18
F.
Pengelola
Data................................................................................. 22
G.
Contoh
Sistem Informasi Akutansi................................................ 23
BAB
III PENUTUP........................................................................................... 26
A.
Kesimpulan....................................................................................... 26
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... ……
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan
oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan
Informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak
intern yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi,
dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara
manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-mesin
mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai
sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi
Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai
ekstern.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah pengertian Sistem Informasi Akuntansi?
2.
Bagaimanakah model Sistem Informasi Akuntansi?
3.
Bagaimana karakteristik Sistem Informasi Akuntansi?
4.
Apakah peranan Sistem Informasi Akuntansi?
5.
Siapa sajakah pemakai Sistem Informasi Akuntansi?
6.
Apakah pengertian dari Pengolahan Data?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi
yang bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik
di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan
kegiata-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan
Informasi keuangan dan Informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk
tujuan pelaporan internal maupun eksternal perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dengan
melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya
dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan
sekitarnya.
Sebagai sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas mengumpulkan
data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi
informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupum di luar
perusahaan. Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu – satunya CBIS
yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.
Informasi akuntansi berhubungan
dengan suatu fungsi yang bertanggung jawab terhadap arus dana kedalam
perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung kegiatan pemasaran, manufaktur dan
kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu mengontrol semua arus dana agar
penggunaannya bisa efektif.
Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan.
Jika dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu
pihak eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam
menentukan pertumbuhan perusahaan , terutama pihak internal yang terlibat
langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh pihak
internal perusahaan di gunakan sebagai pendukung dalam kegiatan perusahaan
sehari – hari dan pendukung dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA
dibedakan menjadi 2, yaitu :
ü informasi
akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
ü Informasi
Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA
dalam perusahaan :
a.
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam
kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat
mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang
psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk
mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan
harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam
menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain
dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
b.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang
akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai
dari informasi tersebut.
c.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer
telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga
memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam
proses pengambilan keputusan.
Fungsi penting yang dibentuk SIA
pada sebuah organisasi antara lain :
1.
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas
dan transaksi.
2. Memproses
data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Melakukan
kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Sebuah SIA
menambah nilai dengan cara:
1. Menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama
pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan
kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3. Meningkatkan
efisiensi
4. Meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Meningkatkan
sharing knowledge
6. Menambah
efisiensi kerja pada bagian keuangan
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :
·
Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya
dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
·
Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi
sehingga berguna bagi pengambilan keputusan
·
Bagaiamana caranya menjamin realbilitas, keakuratan
dan ketcepatan data dan informasi yang disajikan.
Perbedaan
utama Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen terletak pada
ruang lingkup, yaitu sistem Informasi manajemen mencakup semua data yang
terdapat dalam organisasi, semua aktivitas pengolahan di dalam organisasi dan
sering Informasi yang digunakan oleh orang-orang dalam organisasi. Sistem
Informasi akuntansi hanya meliputi jenis data dari Informasi tertentu. Dengan
kata lain, sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi manajemen
di dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi akuntansi merupakan
subsistem Informasi yang paling banyak menembus dan sering paling besar dalam
organisasi perusahaan. Dalam banyak organisasi, sistem Informasi akuntansi
merupakan salah satunya sistem Informasi yang dibentuk secara formal.
1. Model
Proses Manual
Adalah
bentuk sistem yang paling tua dan paling tradisional. Sistem ini terdiri dari
berbagai kegiatan, sumberdaya,dan personel fisik yang merupakan ciri banyak
proses bisnis. Meliputi: pencatatan pesanan,penggudangan bahan baku, produksi
barang untuk dijual,pengiriman barang ke pelanggan, penempatan pesanan ke
pemasok.
2. Model File
Datar
Menjelaskan
sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan file
lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya
sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan datanya
dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem
terintegrasi.
Masalah signifikan dalam file datar adalah:
·
Penyimpanan data : sistem informasi yang efisien hanya
menangkap dan menyimpan data sekali serta membuatnya menjadi sebuah sumber yang
tersedia bagi semua pengguna yang membutuhkannya.
·
Pembaruan data: perusahaan memilki banyak sekali
data yang disimpan dalam berbagai file dan yang membutuhkan pembaharuan berkala
untuk mencerminkan berbagai perubahan.
·
Kekinian informasi : Jika informasi yang baru
tidak disebarkan secara tepat, perubahan tersebut tidak akan tercermin dalam
data pengguna, hingga mengakibatkan adanya keputusan yang didasarkan pada
informasi yang kadaluwarsa.
·
Dependensi pekerjaan-data : adalah ketidakmampuan
penggunanya untuk mendapatkan tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna
tersebut berubah.
·
File flat membatasi integrasi data : strukturisasi
semacam ini dapat tidak memasukkan atribut data yang berguna bagi pengguna
lainnya, sehingga menghambat keberhasilan integrasi data di perusahaan.
3. Model
Basis Data
Perusahaan
dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file datar dengan
mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data. Akses ke sumber daya
data dikendalikan melalui sistem manajemen basis data (database management
sistem-DBMS). DBMS adalah peranti lunak sistem khusus yang deprogram untuk
mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya.
4. Model REA
(Resource Event Agent)
REA adalah model bagaimana sebuah
sistem akuntansi dapat kembali direkayasa untuk usia komputer. REA awalnya
diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai model akuntansi
umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen.
REA adalah model yang populer
dalam sistem informasi akuntansi (SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik
bisnis-perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka
untuk memenuhi tuntutan radikal REA's.
Model REA menghilangkan objek
akuntansi banyak yang tidak diperlukan dalam usia komputer. Yang paling
terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang
dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai
obyek persisten, - misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan
account tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.Model REA
adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi
struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan: entity apa
yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana,susunan relationship
antara entity dalam database SIA.
Tipe entity
dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1.
Resources,
2.
Events
3.
Agents.
Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang
memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas,
inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis,
dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan
pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan
aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk
memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut.
Sedangkan Agents adalah orang dan organisasi yang
berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk
tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent adalah
pengawai, pelanggan, dan pemasok.
Ø ERD
(Entity Relationship Diagram)
Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P.
Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari
pemakai dan berisi
byek-obyek
dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang
disebut relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia
nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik
sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship)
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari
struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek
data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut
dan relationship-relationshipdisajikan. Sebelum membuat Diagram E-R ,
tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya.
Di dalam pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep
apakah merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship
Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi
data. Entity-Relationshipadalah salah satu metode pemodelan basis data
yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data
semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional,
dan ketentuannya bersifat top-down.
Ø Sistem ERP
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resourse planning) adalah
model sistem informasi yang memungkinkanperusahaan mengotomatiskan dan
mengintegrasikan berbagaia proses bisnis utamanya. Implementasi sistem ERP
dapat berupa pengambilalihan besar-besaran, hingga dapat memakan waktu beberapa
tahun. Karena kompleksitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia atau
dapat menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan menanggung resiko untuk
mengembangkan sistem ERP secara internal. Jadi, semua ERP adalah produk
komersial. Paket peranti lunak ERP sangatlah mahal,tetapi penghematan dari segi
efisiensi akan sangat signifikan.
C. KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Adapun karakteristik dari Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) adalah sebagai berikut :
1.
Pengumpul dan penyimpan data dari semua aktivitas
dan transaksi perusahaan
2.
Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak
manajemen.
3.
Memanajemen data-data yang ada kedalam
kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4.
Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset
dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
5.
Menyediakan informasi pemecahan masalah, SIA bertugas menyediakan berbagai macam
Informasi dalam pemecahan suatu masalah untuk lebih memudahkan dalam
penyelesaianya
Anthony (1965) mengakui pentingnya karakteristik SIA
yang berkaitan dengan pekerjaan. Karakteristik SIA dibedakan dari beberapa
dimensi, yaitu :
1.
Informasi yang diarahkan pada informasi keuangan
atau non keuangan.
2.
Informasi untuk kepentingan internal atau external.
3.
Informasi
Masa Lalu ( histories ) atau Masa Depan ( Future ).
Disamping itu, terdapat pula ukuran-ukuran penting
dalam desain Sistem Informasi Akuntansi, yakni:
1.
Broad Scope
2.
Timelines
3.
Agregasi
4.
Dan Informasi yang terintegrasi (Chenhall &
Morris, 1986; Bowens & Abernethy, 2000)
Konsep Karakteristik Informasi ini dapat membantu
para pengambil keputusan untuk menentukan berapa yang harus dia bayar untuk
sebuah informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan di ambil. Dalam
hubungannya dengan suatu organisasi , maka perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan didalam suatu system informasi pada umumnya digunakan untuk
beberapa keperluan, sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian
informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi tidak hanya digunakan oleh satu
pihak dalam organisasi perusahaan tersebut. Dan sebagian besar informasi tidak
dapat ditaksir keuntungannya dalam nilai unag secara tepat, tetapi mungkin hanya
dapat ditaksir dalam bentuk nilai efektivitasnya. Sebagai Contoh, Keputusan
Investasi biasanya analisisnya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness
atau cost benefit
Menurut Hall (2007:27)
karakteristik kualitas informasi akuntansi terdiri dari :
1.
Relevan
2.
Tepat Waktu
3.
Akurat
4.
Lengkap
5.
Rangkuman (ringkasan)”.
Adapun penjelasan
Kriteria-kriteria di atas adalah :
a) Relevan
Informasi
yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan
pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya
tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
b) Tepat Waktu
Umur
informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya.
Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
c) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang
sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi
yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau
gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
d) Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak
lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu
akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
e) Rangkuman
(ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan
kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang
menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau
yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para
pemakai informasi.
C. PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Dalam dunia bisnis yang kompleks, mungkin menggunakan beratus ratus
tenaga kerja, mulai dari perencanaan pengembangan, direktur pemasaran sampai
kepada bagian kebersihan. Bagaimana perusahaan merencanakan, mengkoordinasikan,
dan mengontrol semua kegiatannya, bagaimana mensuplai informasi kepada banyak
orang dalam perusahaan, disinilah letak pentingnya peranan sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi melayani dua tipe pemakai yaitu dari pihak
luar perusahaan(eksternal) dan dari pihak dalam perusahaan (internal). Pihak –
pihak ekternal antara lain pelanggan, supplier, pemegang saham, pegawai,
lembaga keuangan, pemerintah, sedangkan pihak internal perusahaan antara lain
manajemen, purchasing, dan inventary control management, production management,
personal management, finansial management.
Peranan
sistem informasi akuntansi
1. Memperbaiki
kualitas & mengurangi biaya dalam menghasilkan barang/jasa
2. Memperbaiki
efisiensi
3. Memperbaiki
pengambilan keputusan
4. Menciptakan
keunggulan kompetitif
D. GOLONGAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Golongan pemakai sistem Informasi akuntansi terdiri dari 2 golongan yaitu
:
1.
Pemakai Informasi Internal
Adalah pemakai Informasi yang
berasal dari dalam perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
a.
manajemen
b.
purchasing management
c.
inventory control management
d.
production management
e.
personal management
f.
finansial management
2. Pemakai Informasi Eksternal
Adalah pemakai Informasi yang berasal dari
luar perusahaan. Dapat digolongkan menjadi
:
a. Pelanggan
Kebutuhan
pelanggan mencakup informasi mengenai produk perusahaan seperti: harga, bentuk
barang, dimana dan bagaimana barang tersebut dapat dibeli, apa jenisnya,
pelayanan apa yang dapat diberikan perusahaan.
b.
Pemasok
Apabila
perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka pemasok akan meminta
informasi mengenai tingkat kepercayaan realibility,jumlah kredit yang telah
diperoleh dan kemampuan atau ability untukmembayar kembali.
c. Para
pemegang saham
Mereka
ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan memperkirakan pelaksanaan yang
akan datang.
Penyediaan
laporan tahunan atau annual report untuk para pemegang saham disebut sebagai
fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara tradisional merupakan
tanggung jawab sistem informasi akuntansi.
d.
Para karyawan
Karyawan
berkepentingan terhadapinformasi umum, seperti tingkat upah rata-rata,
tunjangan, laba perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat produktifitas dan
lain-lain.
e. Para
pemberi pinjaman
Lembaga-lembaga
keuangan yang meminjamkan dana sangat berkepentingan atas faktor-faktor seperti
reputasi atau nama baik dan kemempuan manajemen perusahaan, kemampuan untuk
memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa depan
f. Instansi
pemerintah
Kantor
pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi mengenai laba perusahaan dan
jumlah pajak yang terutang oleh perusahaan kepada pemerintahan atau Negara
F. PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data adalah suatu
kegiatan yang merubah bentuk data menjadi Informasi agar memiliki manfaat atau
kegunaan bagi yang membutuhkan.
Sistem Informasi Akuntansi
melakukan empat tugas pengolahan data yaitu :
1. Pengumpulan Data ;
Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke
lingkungan,setiap tindakan dijelaskan oleh suatu catatan data.
Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang
menjelaskan setiap transaksi internal perusahaan dan transaksi lingkungan
perusahaan.
2. Manipulasi
Data ;
Operasi
Manipulasi data meliputi :
Ø Pengklasifikasian
Setiap karyawan digolongkan menurut
departemen.
Ø Pengurutan
Catatan-catatan disusun sesuai
urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data.
Ø Perhitungan
Melakukan
perhitungan dalam pembayaran gaji karyawan.
Ø Pengikhtisaran
Banyak data yang perlu disarikan menjadi
bentuk total, subtotal, dan rata-rata.
3. Penyimpanan Data ;
Setiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen
data. Seluruh data disimpan dalam suatu database.
4. Penyiapan Dokumen ;
SIA
menghasilkan output yang dipicu dalam 2 cara :
Ø Oleh suatu tindakan, output yang dihasilkan jika sesuatu terjadi.
Ø Oleh jadwal waktu, output yang dihasilkan pada suatu saat tertentu.
“Output tersebut dalam bentuk dokumen kertas”
G. CONTOH SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Di
bawah ini merupakan beberapa contoh Sistem Informasi Akuntansi :
·
Sistem yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan distribusi, perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya kepada pelanggan
·
Dalam sistem informasi
pembayaran (kepada pemasok) maka data input adalah semua tagihan dari pemasok
diproses dengan cara tertentu sehingga memberikan informasi
berupa tanggal jatuh tempo, besarnya pembayaran, cara pembayaran dll. Sehingga manajemen mampu
memutuskan kebijakan pembayaran yang tepat
·
Bagian pemasaran
mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta
laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru
tersebut
·
Bagian SIA memproyeksikan
perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan
dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya
dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Dari contoh diatas dapat
ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya
komunikasi antar departemen/subsistem yang mengarah untuk tercapainya suatu
keputusan.
2. Peranan
SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk
mengambil keputusan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem
Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data dari
kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi Informasi serta
menyediakan Informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk
database. Setelah itu semua data yang telah berbentuk database, diubah dengan
menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah Informasi yang lebih bermanfaat bagi
semua pemakai Informasi. Kemudian data yang telah diubah menjadi Informasi
disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti manajemen dan pemakai
intern maupun pemakai ekstern perusahaan.
Karakteristik SIA meliputi :SIA melakasanakan tugas yang
diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data terinci,
berfokus histories, menyediakan informasi pemecahan masalah
Peranan sistem informasi
akuntansi adalah memperbaiki kualitas & mengurangi biaya dalam menghasilkan
barang/jasa, memperbaiki efisiensi, memperbaiki
pengambilan keputusan, menciptakan keunggulan kompetitif
Golongan SIA terbagi menjadi
2 yaitu golongan pemakai intern dan pemakai ekstern.
Pengolahan data dalam SIA yaitu :Pengumpulan data,
manipulasi data, penyimpanan data, penyiapan dokumen.
Salah
satu contoh SIA adalah sistem distribusi barang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mukhtar, Ali
Masjono, S.E. MBIT.1999.Audit Sistem
Informasi,PT.Rineka Cipta:Jakarta
2. Tunggal,
Amin Widjaja, Drs.1993.Sistem
Informasi Akuntansi.PT.Rineka Cipta:Jakarta
3. Hariningsih
S.P.2006.Sistem Informasi Akuntansi.
Ardana Media:Yogyakarta
4. https://id.wikipedia.org
Belum ada tanggapan untuk "Karakteristik dan Model Sistem Informasi Akutansi"
Posting Komentar